Jumat, 30 September 2022

Jangan Bersedih



Sedih merupakan bagian dari fitrah manusia. Tak satu pun manusia bisa lepas dari kesedihan, termasuk para nabi dan rasul. Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami yang namanya sedih.

Nabi Ya’kub sedih dikarenakan kehilangan Nabi Yusuf ‘alaihissalam, Nabi Nuh ‘alaihissalam sedih karena kehilangan anak dan istrinya. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun bersedih tatkala kehilangan istri dan paman tercintanya, Abu Thalib, sehingga masa-masa itu disebut dengan ammul huzni (tahun kesedihan). Namun, kesedihan nabi dan rasul tidak melampaui batas dan melemahkan iman.

Ini berbeda dari sikap umatnya yang kadang tak memahami batas-batas kesedihan, terlalu larut dalam kegundahan, sampai-sampai ada yang berubah sikap dan karakter secara signifikan. Biasanya, yang mengalami keadaan seperti itu adalah mereka yang gersang jiwanya, lemah agamanya, dan minim pengetahuannya, tetapi besar harapan dan angan-angannya, sehingga tatkala apa yang sangat dicintainya hilang, ia seperti tak punya pegangan. Ada yang menjerit-jerit, stres, depresi, bahkan putus asa dan bunuh diri.

Allah SWT memberikan motivasi kepada orang yang beriman melalui firman-Nya:

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم 

Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran [3]: 139).

Syekh Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan:

هَمُّ الدُّنْيَا بِظُلْمِ القَلْبِ وَهَمُّ الآخِرَةِ بِنُوْرِ القَلْبِ

Artinya: Sedih karena urusan dunia maka hati menjadi gelap dan sedih karena akhirat maka hati menjadi terang.

Namun sebaliknya, kesedihan karena perkara-perkara ukhrawi akan menjadi hati semakin bening, bercahaya dan memancarkan pesona perilaku yang mulia. Hingga, pandemi dipahami sebagai media ujian sekaligus peringatan bagi setiap hamba. Ia sibuk memikirkan bagaimana cara meningkatkan ibadah, baik secara kualitas maupun kuantitas.

1. Jangan sedih, Allah bersama kita ...

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ

Artinya: Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. (QS At-Taubah: 40).

2. Mempedomani Al-Qur'an
قُلْنَا اهْبِطُواْ مِنْهَا جَمِيعاً فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: Kami berfirman: ‘Turunlah kamu semuanya dari surga itu!’ Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS: Al-Baqarah [2]: 38).

3. Mengikuti Jejak Nabi (Ittiba')
 بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS: Al-A’raaf [7]: 35).


 لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: Siapa yang melazimkan beristighfar, maka Allah jadikan baginya jalan keluar atas segala kesulitannya. Allah juga akan memberikan kelapangan atas segala kesempitan dan kesusahannya. Serta memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka. (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

Artinya: Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkeraman utang dan penindasan orang. (HR al-Bukhari).

4. Istiqamah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS. Fushshilat [41]: 30).
Continue reading Jangan Bersedih

Hadist Arbain #1

Kutaib 
Al arbain arti nya 40
Nawawi di kumpulkan oleh imam nawawi
Dan seluruh 42 hadist yang di kumpulkan oleh imam nawawi ini memenuhi kreteria jawa mi ul kalim. Singkat namun maknannya sangat mendalam.

Nabi mengatakan utitu jawamiul kalim.

Yg pertama mengumpulkan hadist2 jawamiul kalim adalah abu amr ibn shalah, beliau mendiktekan sekitar 26 hdist kmudian di lanjtkan oleh imam nawawi, sehingga menjadi 42 hadist, kemudian imam ibn rojab alhambali menambahkan lagi menjadi 50 Hadist, dalam kitab jamiul ulum wal hikam , di antara nya 42 hadist yg di kumpulkan imam nawawi.

Hadist2 ini adalah kesimpulan dri hukum2 islam, oleh krn nya di katakan bahwa siapa yg memahami 42 hadist ini setidaknya secara umum dia telah memahami Diin ini.

Makanya siapa yg ingin belajar islam secara singkat, hendaknya dia mempalajari hadist2 ini.

Yahya bin sharaf abu zakaria an nawawi.
Sejak kecil dikenal org yg sholeh, di ajak maen tidak mau, maunya ngafal quran, belajar dan belajar, bahkan beliau selama 2 th tidak pernah pundak nya menyentuh lantai, bahkan beliau 1 hari makan cm 1 kali, tidak mau menghabiskan waktu cuma untuk makan. Beliau meninggal usia muda, di usia 45 th. Meski meninggal muda namun peninggalan beliau sangat bnyak, di antara nya kitab ini.

Kitab riyadus shalihin juga karangan beliau. Buku ini fi terima oleh masyarakat dri berbagai kalangan, ar raudhoh, al majmu sarhul muhazzab, kitab al minhaj syarh kitab shahih muslim sekitar 9 jilid. 

Bukan tentang panjang nya umur , tapi umur itu berkah atau tidak. 

----------------------------------------------------
"Wawajadu maa 'amilu hadhiro, laa yughodiru shoghirotan wala kabirotan illa ahsha ha " 
" Wa man hamma bi hasanatin, wa lam yakmal ha, kutiba lahu hasanah " 

Di katakan " rubba amalin shogir tu'azimuhu niyah, wa rubba amalun kabir, Tushaggiruhun niyah " 

" Man thalaba syahadah bis sidqin, ballaghohullah, manazila syuhada, wa in mata 'ala firosihi " hr muslim. 

------------ 
Hijroh
Nabi memberikan contoh hijroh
Hijroh adalah amalan mulia makanya di jadikan contoh oleh rosul.
Hijroh di zaman nabi ada 2, hijroh dalam bahasa artinya At Tarku, meninggalkan, 
1. meninggalkan tmpt ke tempat yg lain. 
    1. Negeri yg tdk aman ke aman ( makkah ke habasyah )
    2. Daril kufr ila daril islam , org yg tetal tinggl di negeri yg dia tdk bs beribadah, maka di tercela , allah berfirman, Alam takun ardullahi wa siah, fa tuhajiru fiiha. Seperti dulu di negara soviet, 
3. Meninggalkan amalan yg buruk ke yg baik
   Al muslimu man salimal muslimu min lisanihi wa yadihi, wal muhajir man hajara mana'ahullahu minhu.

------
Hijroh
1. Krn Allah
2. Karn dunia dan wanita, fattaqut dunya fattaquniisa. Inna kaida kunna 'azhim.


Continue reading Hadist Arbain #1