Rabu, 14 Oktober 2020

MASIH ADAKAH SYI’AH ZAIDIYAH SAAT INI ?

 

 

MASIH ADAKAH

 SYI’AH ZAIDIYAH SAAT INI ?

 

Oleh : khotibul umam

 

Zaidiyah adalah salah satu sekte dari sekian banyak sekte Syi’ah yang dinisbatkan kepada nama pendirinya, yaitu Zaid bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Husen bin ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhuma (80 – 122 H). Beliau pernah memimpin satu revolusi Syi’ah di Irak melawan orang-orang Umawi pada masa Hisyam bin ‘Abdul Malik. Penduduk Kuffah mendorongnya untuk memimpin revolusi tersebut. Tak lama kemudian, setelah ia maju memimpin pemberontakan, ia ditinggalkan dan dihinakan oleh penduduk Syi’ah di Kuffah karena diketahui ternyata beliau menghormati dan meridhai Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘Anhuma serta tidak mengutuk keduanya, maka beliau terpaksa berhadapan dengan tentara Umayyah padahal pasukannya hanya sekitar 500 orang terdiri dari pasukan berkuda. Dalam pertempuran yang tidak seimbang tersebut, beliau terkena anak panah di pelipisnya yang menyebabkan kematiannya.

 

Zaid bin ali zainal abidin sendiri adalah seorang yang meridhai dan menghormati kepemimpinan Abu Bakar Dan Umar Radiyallohu ‘Anhuma, inilah yang menjadi sisi kebaikan dari syiah ini sehingga mereka memiliki kedekatan dengan ahlus sunnah wal jama’ah, namun jeleknya ,mereka lebih mengutamakan ‘Ali daripada kedua shahabat tadi. Padahal Ali tidak lebih utama dari Abu Bakar dan ’Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Bahkan, mungkin tidak lebih utama daripada ’Utsman, menurut paham Ahlus Sunnah yang shahih.[1]

 

Itulah sekilas gambaran tentang Syiah Zaidiyah pada kurun pertama munculnya sekte ini, namun yang menjadi titik pembahasannya adalah masih adakah Syiah yang moderat (zaidiyah), karena apabila seseorang mengatakan ada Syiah Mu’tadhilah atau Moderat, maka yang dimaksud adalah Syiah Zaidiyah dikarenakan mereka hanya mengutamakan Ali Bin Abu Thalib di atas Abu Bakar Dan Umar Radiyallohu ‘Anhuma.

 

v syiah di negeri ini ?

 

Syiah di Indonesia ini bisa dikatakan bahwa mereka adalah Syiah Imamiyah, Istna Asyariyah, Ja’fariyah atau yang di kenal dengan Rafidhoh, sedangkan Syiah Zaidiyah yang di maksud hari ini, mereka adanya  di Yaman, itupun tidak banyak. Dan sebagian kecil lagi tersebar ke wilayah timur di negara-negara Hazr ( wilayah Afghanistan ), Dailam, Thobristan dan Jailan, sedangkan ke wilayah barat tersebar sampai negara-negara Hijaz dan Mesir.[2]

 

Selain itu juga jika memang dahulu Syiah Zaidiyah yang tersebar di yaman mereka tidak mengkafirkan dan mencela para sahabat, bahkan berseberangan dengan Syiah Imamiyah yang ada di Iran sebaiknya jangan di katakan Syiah, tapi saudara kita yang mempunyai pemikiran yang menyimpang yang harus kita luruskan, berbeda dengan syiah yang mengkafirkan dan mencela para sahabat bahkan membantai kaum muslimin ahlus sunnah, dan Syiah Zaidiyah, yang banyak tersebar di Yaman. Sekte ini tidak mengkafirkan sahabat, dan banyak bersebarangan dengan sekte Imamiyah Di Iran, karena itu ada sebagian orang yang menolak ketika Zaidiyah disebut Syiah[3].

 

v Fakta Syiah Zidiyah Di Yama

 

Syiah Zaidiyah yang ada di yaman saat ini, ternyata, tidak seperti yang kita bayangkan, di antara beberapa data yang tersebar menunjukkan bahwa syiah zaidiyah di Yaman kini telah menyelisihi para pendahulu mereka dan berubah menjadi Rafidhah yang mencela dan membantai kaum muslimin ahlus sunnah, diantara :

 

Ø Pendukung Houthi[4], suku-suku Syiah lainnya di Sa’dah (yaman ) Pemberontak Syi’ah Zaidiyah Al Hautsiyyin yang Menyerang Ma’had Darul Hadits Dammaj.

 

Syiah zaidi yang ada di yaman, yang di pimpin oleh Hussein Badreddin al-Houthi, Abdul-Malik al-Houthi , Mereka disebut-sebut sebagai “kelompok yang kuat[5], dengan afiliasi Ash-Shabab al-Muminin (Arab : الشباب المؤمن), artinya pemuda yang beriman atau keyakinan pemuda[6], Kelompok ini mengambil nama dari Hussein Badreddin al-Houthi, mantan komandan mereka, yang dilaporkan dibunuh oleh pasukan militer Yaman pada bulan September 2004[7] dan Beberapa komandan lainnya, termasuk Ali al-Qatwani, Abu Haider, Abbas Aidah, dan Yousuf al-Madani (anak tiri Hussein al-Houthi) juga telah dibunuh oleh pasukan Yaman[8] saudara-saudara Huthi dan ayah Hussein Badreddin al-Houthi disebut-sebut sebagai imam kelompok mereka[9].

 

Jadi dapat disimpulkan bahwa syiah zaidiyah yang sekarang berada di yaman bukanlah syiah Zaidiyah yang kita kenal pada kurun pertama, akan tetapi tidak ada bedanya dengan Rafidhah yang mencela para sahabat dan membantai kaum muslimin, dan juga bisa di simpulkan bahwa pada saat sekarang ini tidak ada syiah yang moderat apalagi di indonesia, kalaupun mereka mengaku tidak mencela nabi dan tidak akan memerangi kaum muslimin ahlus sunnah, itu hanyalah kebohongan belaka atau taqiyyah dari ajaran mereka.

 

v Aqidah syiah zaidiyah

 

Aqidah syiah zaidiyah ini sangat dekat dengan aqidahnya orang-orang Mu’tazilah, walaupun dibidang fiqih dan hadist mereka lebih condong kepada mazhab Abu Hanifah, di antara aqidah mereka :

1.    Tauhid

2.    Keadilan

3.    Manzilah bainal manzilatain; pelaku dosa besar tidak dikafirkan akan tetapi berada di antara dua  posisi

4.    Realisasi ancaman; Allah Ta’ala akan memasukan para pelaku dosa besar ke neraka dan kekal di dalamnya

5.    Amar ma’ruf dan nahi munkar.

 

v Umumnya ulama Sunni dahulu menerima mazhab Zaidiyah terutama dalam fiqih dan hadits, seperti :

1.    Naylul Awthar (syarah hadits) dan Irsyad al-Fuhul (ushul fiqih) karya Imam As Syaukani

2.    Subul as-Salam Syarh Bulughl al-Maram karya Imam As-Shan’ani.

 

v Syi’ah di indonesia menurut pandangan salah satu tokoh MUI

 

Ustadz Fahmi Salim, Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, “Kalau kita ingin menukik, siapa sebenarnya kelompok Syiah yang ada di Indonesia, kan sudah jelas buku-bukunya Jalaludin Rahmat, kemudian kitab-kitab yang mereka pakai baik IJABI maupun Ahlul Bait Indonesia (ABI) itu semua patronasenya adalah ICC, lalu ICC itu ke Iran, pakai konsepnya wilayatul faqih, konsepnya Imamah yang mengkafirkan sahabat, itu jelas Rafidhah,”

 

Jadi, kesimpulannya  bahwa Syiah Zaidiyah adalah mereka meridhai dan menghormati kepemimpinan Abu Bakar Dan Umar Radiyallohu ‘Anhuma dan buruknya mereka lebih mengutamakan ‘Ali daripada kedua shahabat tadi. Padahal Ali tidak lebih utama dari Abu Bakar dan ’Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Bahkan, mungkin tidak lebih utama daripada ’Utsman, menurut paham Ahlus Sunnah yang shahih, dan beberapa pemikiran mereka yang menyimpang yang telah kami sebutkan. Dan di negeri kita tercinta ini tidak ada Syi’ah Zaidiyah yang Moderat, Mu’tadhil. Mereka semua Imamiyah, Istna Asyariyah, Ja’fariyah, Khumainiyah, Rafidhah.

 

Wallohu a’lam bis shawab...

 

           



[1] Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir, juz 9, hal. 230 dan 329.

[2] Islampos.com terbitan jum’at 10 januari 2014

[3] Lihat Al-Farq baina Al-Firaq, 1/15

[4] Dia mengatakan telah mengendalikan dua wilayah yaman sa’dah dan al jawf, sedangkan  Presiden Ali Abdullah Saleh juga syi’ah Zaidi.

[5] What Is Yemen’s Houthi Rebellion? By Pierre Tristam

[6] “al-Shabab al-Mum’en / Shabab al-Moumineen (Believing Youth)”. GlobalSecurity.org. http://www.globalsecurity.org/military/world/para/shabab-al-moumineen.htm.

[7] Deaths in Yemeni mosque blast. Al Jazeera. May 2, 2008.

[8] Press TV Saudi soldier, Houthi leaders killed in north Yemen, 19 November 2009


0 Comments:

Posting Komentar