Minggu, 01 Maret 2015

ULAMA SU`

ULAMA SU`
DARI A-QUR’AN
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) Maka tidakkah kamu berpikir (QS. 2:44)

ِ وَلاَ تَشْتَرُوا بِئَايَاتِي ثَمَنًا قَلِيلاً وَإِيَّاىَ فَاتَّقُونِ
Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa. (QS. 2:41)


وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS. 2:42)

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَآأَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَابَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُوْلاَئِكَ يَلْعَنَهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ {159}
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela'nati, (QS. 2:159)

وَإِذْأَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَتَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَآءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَبِئْسَ مَايَشْتَرُونَ {187}
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):"Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima. (QS. 3:187)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَالاَتَفْعَلُونَ {2} كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللهِ أَن تَقُولُوا مَالاَتَفْعَلُونَ {3
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat (QS. 61:2) Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)

DARI HADIST
حدثني ابت كعب بن مالك  عن أبيه قال , سمعبت رسول الله صلى الله عليه وسلم  يقول : من طلب العلم ليجارى به العلماء أو ليمارى السفهاء و يصرف وجوه الناس إليه أدخله الله النار
Telah menceritakan kepadaku Ibnu kaab bin malik dari Ayahnya berkata , aku telah mendengar Rasulullah shallahu alaihio wasallam bersabda :’ barang siapa mempelajari ilmu untuk membanggakan diri didepan para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh , atau mengalihlan pandangan manusia kepada dirinya, maka dia berada didalam neraka {HR At tirmidzi : 2654 }

عن أبي هريرة رضي الله عنه , عن النبي صلى الله عليه وسلم  أنه قال  :من تعلم علما مما يبتغي به وجه الله عزوجل  , لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا  , لم يجد عرقة الجنة يوم القيا مة
Dari Abi Hurairah Rhadiallhu anhu, dari nabi Shallahu alaihi wasallam bersabda :’ barang siapa mempelajari suatu ilmu , yang dengan ilmu itu semestinya dia mencari ridha Allah azza wajalla, namun dia tidak mempelajarinya melainkan untuk mendapatkan kekayaan dunia , maka dia tidak akan mencium bau jannah pada hari kiamat { HR  abu daud ; 3664 , Ahmad: 2/338 , At tirmidzi : 2654 }

يجاء العالم السؤء يوم القيا مة , فيقرف في النار , فيدور بقصبه , كما يدور الحمار بالرحى , فيقال له , بما لقيت هذا , وإنما اهتدينا بك , فيقول أخالفكم إلى ما انهاكم عنه
Didatangkan seorang ulama su` ( ulama yang jahat ) pada hari kiamat, lalu dia dilemparkan kedalam api neraka, dalam keadaan perutnya terburai, laksana keleledai yang memutar gilingan, lalu dikatakan kepad orang itu, :” mengapa engakau mendapat diksa seperti ini  padahal kami meminta petunjuk kepadamu ? lalu ulama su` itu menjawab :” saya menyalahi apa yang  sata larang kepada kalian { Hr Bukhari  Muslim }.

PERKATAAN ULAMA
Hudzaifah bin Yaman berkata:
إياكم و مواقف الفتن , قيل , ونا هي ؟ قال أباب الأمراء , يدخل أحدكم على أمير فيصدقه بالكذب , ويقول ما ليس فيه
Hendaklah kalian menjauhi sumber dari fitnah , ada yang bertanya apa itu ?  Hudzaifah menjawab :’ pinti-pintu penguasa , salah seorang diantara kalian memasuku tempat tinggal seorang penguasa, lau dai membenarkan dirinya dengan cara dusta dan mengatakan apa yng seharusnya tidak dia katakan { Minhajul qashidin : 25 }

Abu hurairah berkata :
ليس شيئ أضر بهذه الأمة من ثلاث : حب الدنيا و الدراهم , وحب الريا سة , واتان باب السلطان
Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi ummat ini melainkan tiga hal : cinta kepada dunia dan dirham, cinta ketenaran, dan mendatangi pintu-pintu penguasa { Tanbihul Ghafilin : 245 }

Ibnu taimiyah berkata :
من فسد من علمائنا ففيه شته من اليهود , ومن فسد من عبادنا ففيه شبه من النصرى
Barang siapa diantara para ulama kita yang rusak , maka ia menyerupai orang-orang yahudi, dan barang siapa diantara para ahli Ibadah kita yang rusak, maka ia menyerupai orang-orang Nashrani { Iqthida Shirathal mustaqim : 5 }

Maimun bin mahran berkata :
في صحبة السلطان خطران : إن أطعته خاطرت بدينك , وإن عصيت خاطرت بنفسك , و السلامة أن لا يعرفك
Bergaul dengan para pengiasa membunyai dua bahaya : jika engkau mentaatinya maka itu akan membahyakan dien kalian, dan jika kalian mengingkarinya maka itu berbahaya bagi diri kalian, dan yang paling selamat adalah penguasa itu tidak menggenalimu { tanbihul Ghafilin : 246 }


0 Comments:

Posting Komentar