DARI A-QUR’AN
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ
وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri,
padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) Maka tidakkah kamu berpikir (QS. 2:44)
ِ وَلاَ تَشْتَرُوا بِئَايَاتِي
ثَمَنًا قَلِيلاً وَإِيَّاىَ فَاتَّقُونِ
Dan janganlah kamu menukarkan
ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus
bertaqwa. (QS. 2:41)
وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ
وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur-adukkan
yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang
kamu mengetahui. (QS. 2:42)
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ
مَآأَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَابَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ
فِي الْكِتَابِ أُوْلاَئِكَ يَلْعَنَهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ
{159}
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab,
mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat
mela'nati, (QS. 2:159)
وَإِذْأَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَتَكْتُمُونَهُ
فَنَبَذُوهُ وَرَآءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَبِئْسَ
مَايَشْتَرُونَ {187}
Dan (ingatlah), ketika Allah
mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab
(yaitu):"Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan
jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke
belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit.
Amatlah buruk tukaran yang mereka terima. (QS. 3:187)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَالاَتَفْعَلُونَ {2} كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللهِ أَن
تَقُولُوا مَالاَتَفْعَلُونَ {3
Hai orang-orang yang beriman,
mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat (QS. 61:2) Amat besar
kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
(QS. 61:3)
DARI
HADIST
حدثني ابت كعب بن مالك عن أبيه
قال , سمعبت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من
طلب العلم ليجارى به العلماء أو ليمارى السفهاء و يصرف وجوه الناس إليه أدخله الله
النار
Telah menceritakan kepadaku Ibnu kaab bin malik dari
Ayahnya berkata , aku telah mendengar Rasulullah shallahu alaihio wasallam
bersabda :’ barang siapa mempelajari ilmu untuk membanggakan diri didepan para
ulama, atau mendebat orang-orang bodoh , atau mengalihlan pandangan manusia
kepada dirinya, maka dia berada didalam neraka {HR At tirmidzi : 2654 }
عن أبي هريرة رضي الله عنه , عن
النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال :من تعلم علما مما يبتغي به وجه الله
عزوجل , لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من
الدنيا , لم يجد عرقة الجنة يوم القيا مة
Dari
Abi Hurairah Rhadiallhu anhu, dari nabi Shallahu alaihi wasallam bersabda :’
barang siapa mempelajari suatu ilmu , yang dengan ilmu itu semestinya dia
mencari ridha Allah azza wajalla, namun dia tidak mempelajarinya melainkan untuk
mendapatkan kekayaan dunia , maka dia tidak akan mencium bau jannah pada hari
kiamat { HR abu daud ; 3664 , Ahmad:
2/338 , At tirmidzi : 2654 }
يجاء العالم السؤء يوم القيا مة
, فيقرف في النار , فيدور بقصبه , كما يدور الحمار بالرحى , فيقال له , بما لقيت
هذا , وإنما اهتدينا بك , فيقول أخالفكم إلى ما انهاكم عنه
Didatangkan
seorang ulama su` ( ulama yang jahat ) pada hari kiamat, lalu dia dilemparkan
kedalam api neraka, dalam keadaan perutnya terburai, laksana keleledai yang
memutar gilingan, lalu dikatakan kepad orang itu, :” mengapa engakau mendapat
diksa seperti ini padahal kami meminta
petunjuk kepadamu ? lalu ulama su` itu menjawab :” saya menyalahi apa yang sata larang kepada kalian { Hr Bukhari Muslim }.
PERKATAAN
ULAMA
Hudzaifah
bin Yaman berkata:
إياكم و مواقف الفتن , قيل ,
ونا هي ؟ قال أباب الأمراء , يدخل أحدكم على أمير فيصدقه بالكذب , ويقول ما ليس
فيه
Hendaklah kalian menjauhi sumber
dari fitnah , ada yang bertanya apa itu ?
Hudzaifah menjawab :’ pinti-pintu penguasa , salah seorang diantara kalian
memasuku tempat tinggal seorang penguasa, lau dai membenarkan dirinya dengan
cara dusta dan mengatakan apa yng seharusnya tidak dia katakan { Minhajul
qashidin : 25 }
Abu hurairah berkata :
ليس شيئ أضر بهذه الأمة من ثلاث
: حب الدنيا و الدراهم , وحب الريا سة , واتان باب السلطان
Tidak ada sesuatu yang lebih
berbahaya bagi ummat ini melainkan tiga hal : cinta kepada dunia dan dirham,
cinta ketenaran, dan mendatangi pintu-pintu penguasa { Tanbihul Ghafilin : 245
}
Ibnu taimiyah berkata :
من فسد من علمائنا ففيه شته من
اليهود , ومن فسد من عبادنا ففيه شبه من النصرى
Barang
siapa diantara para ulama kita yang rusak , maka ia menyerupai orang-orang
yahudi, dan barang siapa diantara para ahli Ibadah kita yang rusak, maka ia
menyerupai orang-orang Nashrani { Iqthida Shirathal mustaqim : 5 }
Maimun
bin mahran berkata :
في صحبة السلطان خطران : إن
أطعته خاطرت بدينك , وإن عصيت خاطرت بنفسك , و السلامة أن
لا يعرفك
Bergaul
dengan para pengiasa membunyai dua bahaya : jika engkau mentaatinya maka itu
akan membahyakan dien kalian, dan jika kalian mengingkarinya maka itu berbahaya
bagi diri kalian, dan yang paling selamat adalah penguasa itu tidak
menggenalimu { tanbihul Ghafilin : 246 }
0 Comments:
Posting Komentar