SYIAH
Pengertian
Syi’ah
Syi’ah secara bahasa adalah golongan, pengikut dan pendunkung
(al-Qashash: 15) (as- Shaffat: 83).
Syi’ah secara istilah berkaitan erat dengan fase-fase perkembangannya
karena prinsip-prinsip keyakinan syiah dan pemikirannya selalu berubah dan
berkembang.
Pengertian
Syi’ah (2)
Syiah dalam periode pertama hanya ditujukan
kepada orang-orang yang lebih mengutamakan Ali Radhiyallahu Anhu dibandingkan
Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu saja. [fatawa Ibnu Taimiyyah, 3/153 dan Fath
al- Bari, 7/34]
Syiah pada periode berikutnya
menolak keabsahan khalifah selain Ali bin Abu Thalib dan mencela Abu Bakar dan
Umar Radhiyallahu Anhum.
Sejarah Awal
Munculnya Syi’ah Versi Syiah
Syiah sudah ada sebelum risalah Muhammad SAW.
Setiap Nabi yang diutus diminta beriman kepada wilayah Ali dan wilayah Ali
tertulis dalam setiap Shuhuf para Nabi (Ushul al- Kafi, 1.437).
Rasulullah adalah peletak
pertama Syiah, dan sebagian sahabat berwali kepada Ali di zaman Nabi
(al-Maqalat Wal Firaq karya al- Qummi, 15)
Syiah muncul pada perang Jamal
(al- fihrisat karya Ibnu An-Nadim, hal 175).
Sejarah Awal
Munculnya Syiah Versi Selain Syiah
Pasca wafatnya Nabi SAW dengan adanya sebagian
sebagian yang berpendapat Ahlu Bait lebih berhak dengan imamah (Fajrul Islam,
karya Ahmad Amin, hal, 266)
Pasca terbunuhnya Utsman
Radhiyallahu Anhu dari seorang tokoh Yahudi Abdullah bin Saba’ (Maqalat
Islamiyyin: 1/86) (al- Milal wa an-Nihal, Syahristani: 1/147).
Pasca peristiwa Shiffin dan
kasus persidangan Ali dan Muawiyah tahun 37 H. (Mukhtasar Tuhfah Itsna
Asyariyah, hal 5)
Pasca terbunuhnya al- Husain
Radhiyallahu Anhu
Pendapat Yang
Rajih
Pemikiran Syiah berawal dari
Abdullah bin Saba’ dengan ideologi imamah Ali secara nash dan wasiat.
Pendapat yang mengatakan ada
sebagian sahabat yang berpihak kepada Ali sebagai imam pasca wafatnya Nabi
berasal dari sumber yang lemah seperti tarikh al-Ya’qubi, al-Mas’udi, dsb
(al-Awashim Min al- Qawashim, hal 248-249)
Sumber-sumber Syiah mengakui
fakta pemikiran imamah Syi’ah berawal dari Abdullah bin Saba’ (Rijal al-Kissyi,
101, al-Maqalat Wa al-Firaq, 20)
Pembagian Syi’ah
Zaidiyah: pengikut Zaid bin Ali
bin Husain, mengutamakan Ali di atas sahabat yang lain namun tetap mengakui
kekahlifahan Abu Bakar dan Umar.
Itsna Asyariah : mengklaim Ali
dan dua belas keturunannya berhak atas Imamah secara nash dan wasiat serta
berlepas diri dari khalifah sebelum Ali.
Ghulat: mereka yang
mengkultuskan Ali secara ekstrim.
Dua Belas Imam
1. Ali bin Abu Thalib
(al-Murtadha) Wafat tahun 40 H
2. Al-Hasan bin Ali (az-
Zaki) wafat tahun 50 H
3. Al-Husain bin Ali
(Sayyidus Syuhada’) wafat tahun 61
4. Ali bin al-Husain (Zain
al-Abidin) wafat tahun 95 H
5. Muhammad bin Ali
(al-Baqir) wafat tahun 114 H
6. Jakfar bin Muhammad
(as-Shadiq) wafat tahun 148 H
7. Musa bin Jakfar (al-Kazhim)
wafat tahun 183 H
8. Ali bin Musa (ar-Ridha) wafat tahun 203 H
9. Muhammad bin Ali
(al-Jawwad) wafat tahun 220 H
10. Ali bin Muhammad (al-
Hadi) wafat tahun 254 H
11. Al-Hasan bin Ali
(al-askari) wafat 256 H
12. Muhammad bin al-Hasan
(al-Mahdi)
Nama Lain Syiah
Itsna Asyariah
1.
Itsna Asyariyah
2.
Ja'fariyah
3.
Rafidhah
4.
Imamiyah
5.
Al-Qath’iyyah
6.
Al-Khasshah
7.
Ashhab al-Intizhar