”Jihad
itu akan senantiasa manis dan segar selama hujan turun dari langit. Akan datang
suatu zaman pada manusia, yang pada zaman itu ada ulama diantara mereka yang
mengatakan, “Sekarang itu bukan zaman jihad lagi.” Siapa yang mengalami zaman
tersebut, maka sebaliknya—zaman itu adalah jihad.” Mereka (para sahabat)
berkata, ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang berkata semacam itu?” Beliau saw
menjawab, “Ya, yaitu orang yang dilaknat oleh Allah, malaikat dan manusia
semuanya.” (HR. Said bin Mansur)
Dari
Abu Sa'id r.a. dan Ibnu Umar r.a. keduanya berkata: Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam telah bersabda: "Benar-benar akan datang kepada kalian
suatu zaman yang para penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai
orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari
awal waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah sekali-kali ia
menjadi seorang penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi
mereka," (HR. Ibnu Hibban, Abu Ya'la, dan al-Thabrani)Rasulullah SAW bersabda,
“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat
pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’)
pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka
sungguh kalian jangan menjadi pengumpul pajak, pemimpin, dan polisi,” (Hadits
Riwayat Thabrani).
Imam
Ahmad berkata, “Muhammad bin Mush’ab meriwayatkan kepada kami dari Imarah dari
Abu Nadhrah dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Akan ada
banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang laki laki dan suatu kaum
berkata, ‘Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?’ Mereka berkata,
‘Telah tersambar petir si fulan dan si fulan.”
Dari
anas bin malik ra, Rosulullah brsabda: “sesungguhnya Allah ta'ala telah memilih
aku dan memilihkan bagiku sahabat-sahabatku. Maka Allah telah menjadikan mereka
sbagai pembela-pembelaku dan menjadikan mereka mertua-mertuaku dan
menantu-menantuku. Kemudian kelak akan muncul satu golongan yang
membenci(memusuhi) mereka (para sahabat). Apabila kalian bertemu dngn mereka,
maka janganlah makan dan minum degan mereka dan janganlah kalian kawin dengan
mereka dan janganlah kalian shalat dengan mereka, selanjutnya laknat Allah akan
menimpa mereka.” (HR. AlBaihaqi) lihat Al-Khatib Al-Baghdadi dlm Al-Kifayah
fi'Ilmi Ar-Riwayah. No Hadist 53.
Riwayat
yang menyebutkan akan terjadinya fitnah ini adalah sebagaimana yang dikisahkan
dari Abdullah bin ‘Umar bahwasanya ia berkata : “Suatu ketika kami duduk-duduk
di hadapan Rasulullah saw memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun
banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut tentang Fitnah
Ahlas. Maka, seseorang bertanya: ‘Apa yang dimaksud dengan fitnah Ahlas?’
Beliau menjawab : ‘Yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian Fitnah
Sarra’, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari Ahlubaitku,
ia mengaku dariku, padahal bukan dariku, karena sesungguhnya waliku hanyalah
orang-orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti
bertemunya pinggul di tulang rusuk, kemudian Fitnah Duhaima’ yang tidak
membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali dihantamnya. Jika dikatakan :
‘Ia telah selesai’, maka ia justru berlanjut, di dalamnya seorang pria pada
pagi hari beriman, tetapi pada sore hari men¬jadi kafir, sehingga manusia
terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan
kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka
tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya." (HR. Abu Dawud)
TAKHRIJ 5 HADIST DIATAS
Kalo
hadits yang pertama: ”Jihad itu akan senantiasa manis dan segar........"
itu haditsnya DHOIF, karena terdapat rowi bernama Abdurrahman bin Zaid bin
Aslam yang didhaifkan oleh seluruh ulama. Dan hadits ini mursal, karena ia
belum pernah melihat Nabi Shallallahu alaihi wasallam. (Arsip Multaqo Ahlil
Hadits, 26/151) Wallahu a'lam
Adapun
hadits yang ke-2: "Benar-benar akan datang kepada kalian suatu zaman yang
para penguasanya......" Haditsnya Shahih disebutkan oleh Al Hafidz Abu
Bakar Al Haitsami dalam MAJMAUZ ZAWAID, 5/290. Wallahu a'lam.
Adapun
hadits ke-3 Imam Ahmad ‘Akan ada banyak petir ketika mendekati
kiamat......" Haditsnya Shahih, dishahihkan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth
dalam tahqiq beliau terhadap Al Musnad, 3/64
Adapun
hadits ke-4 perlu penjabaran. Kalimat: " sesungguhnya Allah ta'ala telah
memilih aku dan memilihkan bagiku sahabat-sahabatku. Maka Allah telah menjadikan
mereka sbagai pembela-pembelaku dan menjadikan mereka mertua-mertuaku dan
menantu-menantuku." itu haditsnya DHOIF. didhaifkan oleh Syaikh Al Albani
dalam As Silsilah Adh Dhaifah 7/39, sebab ada perawi yang majhul. Adapun
Kalimat: " Kemudian kelak akan muncul satu golongan yang
membenci(memusuhi) mereka (para sahabat). Apabila kalian bertemu dngn mereka,
maka janganlah makan dan minum dgn mereka dan janganlah kalian kawin dngn
mereka dan janganlah kalian shalat dngn mereka, selanjutnya laknat Allah akan
menimpa mereka." itu adalah tambahan yang salah, karena bersifat gharib,
dan tidak ada asalnya. Sedang dalam tambahan ini terdapat perawi bernama
Abdullah Al Qashir seorang yang haditsnya mungkar. Wallahu a'lam
Adapun
hadits ke-5; “Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah saw
memperbincangkan ........" Hr. Abu Dawud, 2/495. Dishahihkan oleh Syaikh
Al Albani, hadits serupa juga diriwayatkan oleh Ahmad, 2/133, dan dishahihkan
oleh Syaikh Syuaib Al Arnauth.
Editor by : Uemam Arifin
0 Comments:
Posting Komentar