Senin, 22 Desember 2014

MENJADI PEGAWAI AKHIR ZAMAN



Menjadi Pegawai Akhir Zaman

”Jihad itu akan senantiasa manis dan segar selama hujan turun dari langit. Akan datang suatu zaman pada manusia, yang pada zaman itu ada ulama diantara mereka yang mengatakan, “Sekarang itu bukan zaman jihad lagi.” Siapa yang mengalami zaman tersebut, maka sebaliknya—zaman itu adalah jihad.” Mereka (para sahabat) berkata, ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang berkata semacam itu?” Beliau saw menjawab, “Ya, yaitu orang yang dilaknat oleh Allah, malaikat dan manusia semuanya.” (HR. Said bin Mansur)

Dari Abu Sa'id r.a. dan Ibnu Umar r.a. keduanya berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda: "Benar-benar akan datang kepada kalian suatu zaman yang para penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari awal waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah sekali-kali ia menjadi seorang penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi mereka," (HR. Ibnu Hibban, Abu Ya'la, dan al-Thabrani)Rasulullah SAW bersabda, “Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pengumpul pajak, pemimpin, dan polisi,” (Hadits Riwayat Thabrani).


Imam Ahmad berkata, “Muhammad bin Mush’ab meriwayatkan kepada kami dari Imarah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang laki laki dan suatu kaum berkata, ‘Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?’ Mereka berkata, ‘Telah tersambar petir si fulan dan si fulan.”

Dari anas bin malik ra, Rosulullah brsabda: “sesungguhnya Allah ta'ala telah memilih aku dan memilihkan bagiku sahabat-sahabatku. Maka Allah telah menjadikan mereka sbagai pembela-pembelaku dan menjadikan mereka mertua-mertuaku dan menantu-menantuku. Kemudian kelak akan muncul satu golongan yang membenci(memusuhi) mereka (para sahabat). Apabila kalian bertemu dngn mereka, maka janganlah makan dan minum degan mereka dan janganlah kalian kawin dengan mereka dan janganlah kalian shalat dengan mereka, selanjutnya laknat Allah akan menimpa mereka.” (HR. AlBaihaqi) lihat Al-Khatib Al-Baghdadi dlm Al-Kifayah fi'Ilmi Ar-Riwayah. No Hadist 53.

Riwayat yang menyebutkan akan terjadinya fitnah ini adalah sebagaimana yang dikisahkan dari Abdullah bin ‘Umar bahwasanya ia berkata : “Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah saw memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut tentang Fitnah Ahlas. Maka, seseorang bertanya: ‘Apa yang dimaksud dengan fitnah Ahlas?’ Beliau menjawab : ‘Yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian Fitnah Sarra’, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari Ahlubaitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku, karena sesungguhnya waliku hanyalah orang-orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di tulang rusuk, kemudian Fitnah Duhaima’ yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali dihantamnya. Jika dikatakan : ‘Ia telah selesai’, maka ia justru berlanjut, di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari men¬jadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya." (HR. Abu Dawud)

TAKHRIJ 5 HADIST DIATAS
Kalo hadits yang pertama: ”Jihad itu akan senantiasa manis dan segar........" itu haditsnya DHOIF, karena terdapat rowi bernama Abdurrahman bin Zaid bin Aslam yang didhaifkan oleh seluruh ulama. Dan hadits ini mursal, karena ia belum pernah melihat Nabi Shallallahu alaihi wasallam. (Arsip Multaqo Ahlil Hadits, 26/151) Wallahu a'lam
Adapun hadits yang ke-2: "Benar-benar akan datang kepada kalian suatu zaman yang para penguasanya......" Haditsnya Shahih disebutkan oleh Al Hafidz Abu Bakar Al Haitsami dalam MAJMAUZ ZAWAID, 5/290. Wallahu a'lam.

Adapun hadits ke-3 Imam Ahmad ‘Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat......" Haditsnya Shahih, dishahihkan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap Al Musnad, 3/64

Adapun hadits ke-4 perlu penjabaran. Kalimat: " sesungguhnya Allah ta'ala telah memilih aku dan memilihkan bagiku sahabat-sahabatku. Maka Allah telah menjadikan mereka sbagai pembela-pembelaku dan menjadikan mereka mertua-mertuaku dan menantu-menantuku." itu haditsnya DHOIF. didhaifkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dhaifah 7/39, sebab ada perawi yang majhul. Adapun Kalimat: " Kemudian kelak akan muncul satu golongan yang membenci(memusuhi) mereka (para sahabat). Apabila kalian bertemu dngn mereka, maka janganlah makan dan minum dgn mereka dan janganlah kalian kawin dngn mereka dan janganlah kalian shalat dngn mereka, selanjutnya laknat Allah akan menimpa mereka." itu adalah tambahan yang salah, karena bersifat gharib, dan tidak ada asalnya. Sedang dalam tambahan ini terdapat perawi bernama Abdullah Al Qashir seorang yang haditsnya mungkar. Wallahu a'lam

Adapun hadits ke-5; “Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah saw memperbincangkan ........" Hr. Abu Dawud, 2/495. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, hadits serupa juga diriwayatkan oleh Ahmad, 2/133, dan dishahihkan oleh Syaikh Syuaib Al Arnauth.

Editor by : Uemam Arifin

0 Comments:

Posting Komentar