A. Zionisme
Istilah Zionisme, berasal dari kata
Zion dalam bahasa Ibrani (Yahudi), yang berarti batu. Mak-sudnya, ialah batu
bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem,
Israel.
Kata Zionis ini kemudian dipergunakan
sebagai nama suatu ideologi yang diikuti oleh bangsa Yahudi di seluruh dunia,
yaitu bahwa bangsa Yahudi akan mendirikan kerajaan Israel Raya dengan Al-Quds
sebagai ibu kotanya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Zionis ini, berikut
kami paparkan secara lengkap berdasarkan tulisan Dr. Majid Kailany dalam
bukunya Al-Khatharush - Shahyuny ‘alal ‘Alamy al-Islamy1)
Banyak sudah pakar yang meneliti
hakikat yang melatarbelakangi berbagai peristiwa sejarah. Dari mereka ada kelompok
yang membentuk studi khusus, dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti
tentang rahasia yang ada di balik peperangan antar manusia. Sebagian dari
mereka ada yang menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun, untuk mengetahui
rahasia sejarah, seperti banyak dise-butkan dalam Kitab-Kitab suci. Salah satu
dari kisah yang terkenal adalah kisah terusirnya Adam dan istrinya dari Firdaus
karena terpengaruh oleh godaan setan. Sejak peristiwa ini, kekuatan jahat tetap
menghembuskan racunnya ketengah-tengah umat manusia sampai sekarang. Sejarah
ini menyadarkan kita, bahwa setiap peperangan, pergolakan atau kekacauan, yang
sering menim-bulkan kehidupan manusia dan materi adalah akibat dari
persekongkolan kekuatan jahat terhadap kebenaran.
Berbagai data telah bisa dikumpulkan
oleh para pengamat sejarah. Pada prinsipnya, pertikaian yang timbul sepanjang
sejarah ternyata bukan melawan musuh berupa manusia, melainkan kekuatan setan
di balik kegelapan yang diderita oleh manusia, di seputar orang-orang yang
menduduki jabatan penting di dunia. Mereka inilah yang menutup mata
bangsa-bangsa dengan kaca mata setan, sehingga tidak bisa melihat ajaran Allah
yang maha benar.
Kita sendiri sering melupakan
peringatan Kitab Suci, bahwa setan itu adalah lambang kecerdikan, kesesatan dan
kelicikan, sekaligus merupakan kekuatan untuk menghancurkan aturan Syariat
Tuhan, yang diturunkan untuk mengatur kehi-dupan manusia dengan tenteram,
damai, kasih-sayang dan saling menghormati. Pada saat yang sama kita melihat
idiologi setan yang mengklaim filsafat sebagai kebenaran, yang dalam istilah
politik moderen berfungsi sebagai regim thaghut dan diktator. Idiologi setan
itu menciptakan sistem sosial yang membuka peluang lebar bagi timbulnya
kebencian, kebobrokan dan pemberangusan kebebasan sejati, yang pada akhirnya
mencabik-cabik ikatan keluarga dan masyarakat. Kitab Tilmud atau Taurat orang
Yahudi (bukan Taurat Nabi Musa) adalah kisah Perjanjian Lama, yang dijadikan
pegangan bagi kekuatan setan untuk menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan
kejahatan, kedhaliman dan penindasan. Demikian-lah gereja setan yang berdiri di
muka bumi, sejak lahirnya berusaha keras mengadakan perse-kongkolan untuk
memerangi ajaran Allah.
Ketika Nabi Musa diutus menyampaikan
Risalah Tuhan, persekongkolan setan telah sampai pada puncaknya. Dunia yang
dikenal pada masa itu telah sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Mereka telah
menguasai rakyat dan menduduki pos-pos penting dalam berbagai bidang kehidupan.
Nabi Musa telah mengetahui ketimpangan itu segera memerangi mereka, dan
menjuluki mereka sebagai anak-anak setan (Lucifer). Bahkan Nabi Musa
mengungkapkan di muka umum, bahwa mereka itulah orang-orang yang menamakan
dirinya Yahudi, dan sekaligus merusak syariat Nabi Musa. Mereka oleh Nabi Musa
juga dicap sebagai pendusta yang tidak menganut agama apa pun, disamping juga
‘dikukuhkan’ sebagai rentenir Yahudi. Dengan demikian, Nabi Musa sebagai utusan
Allah telah membeberkan hakikat kebu-rukan setan bertubuh manusia. Adalah
bagian dari misinya untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan setan yang dari
masa ke masa terus menyesatkan manusia. Tindakan Musa ini meng-ilhami generasi
bangsa-bangsa berikutnya untuk mengetahui persekongkolan setan itu, agar
selan-jutnya bisa menghindar. Semoga salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada
Nabi Musa, semoga pula kita bisa mengambil i’tibar dari beliau dalam memerangi
kejahatan setan.
B. Konspirasi dalam Perjalanan Sejarah
Karena kehendak Allah semata
persekongkolan moderen (Konspirasi moderen) terpukul dan terungkap oleh halayak
umum pada tahun 1784. Akibat pukulan itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang
jatuh ke tangan pemerintah Bavaria. Peristiwa ini terjadi setelah Adam Weiz
Howight, salah seorang pendeta Kristen terkemuka dan profesor Theologi pada
universitas Angold Stadt di Jerman Murtad dari agamanya. Ia kemudian mengikuti
faham Atheisme.
Pada tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi
Jerman kemudian menemukan Adam Weiz Howight sebagai seorang cendekiawan yang
paling tepat untuk dimanfaatkan, demi kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi
Howight untuk selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau
Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali
berdasar-kan prinsip moderen sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu
dengan meletakkan faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia. Lebih
jelasnya, untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi (Gentiles), yaitu
dengan menyalakan api peperangan dan pembunuhan masal (Genocide), pemberontakan
dan membentuk organisasi teroris berdarah dingin, disamping menghancurkan
pemerintah yang berlandaskan prinsip kemanusiaan.
Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan
tugasnya dengan cemerlang, dengan meletakkan dasar-dasar sebagai landasan
program berdarah sebagai berikut :
- Menghancurkan pemerintah yang sah,
dan men-dongkel ajaran agama dari pemeluknya.
- Memecah-belah bangsa non-Yahudi
(Gentiles) menjadi berbagai blok militer yang saling ber-musuhan terus-menerus,
dengan menciptakan berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah
ekonomi, sosial, politik, budaya, ras dan seterusnya.
- Mempersenjatai blok-blok agar saling
meng-hancurkan.
- Menanamkan benih perpecahan dalam
suatu negeri, kemudian memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang
saling membenci. Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi
yang mereka miliki akan terkuras habis.
- Mewujudkan seluruh cita-cita yang
telah disusun secara bertahap, yaitu menghancurkan peme-rintah yang sah serta
norma-norma susila, terma-suk ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan
masyarakat.
Ini merupakan langkah pertama untuk
menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman.
Peranan Howight bukan hanya meletakkan
prinsip dasar dalam Konspirasi Internasional itu, melainkan juga menyusun
kembali organisasi Freemasonry. Ia diberi kepercayaan untuk menge-palai
organisasi rahasia tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan
nama samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga
disebut sebagai Perkumpulan Nurani Yahudi. Sebutan ini lebih tepat jika
dinis-batkan kepada asal kata ‘An-Naar’ yang berarti ‘api’, daripada kepada
kata ‘An-Nur’ yang berarti cahaya. Sebab, cendekiawan yang dimaksud adalah
anak-anak setan yang bertubuh manusia. Sedang setan itu menurut Al Qur’an
diciptakan dari api. Dan lagi Howight dalam gerakan yang dipimpin-nya
menggunakan tipu daya licik, agar hakikat busuk dari rencana kegiatannya tetap
merupakan rahasia.
Organisasi bertujuan menciptakan satu
peme-rintahan dunia, yang tersendiri dari tokoh-tokoh yang memiliki tingkat
intelegensia tinggi. Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah
lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar belakang yang berbeda untuk
menjadi anggota kelompok nurani, mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli ekonomi,
politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai universitas terkemuka. Tidak
lama kemudian, Howight berhasil men-dirikan Free Masonry Induk yang disebut The
Grand Eastern Lodge, yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain
perkumpulan Free Masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia.
C. Taktik Konspirasi
Weiz Howight belum merasa puas dengan
prestasi yang telah diraih. Ia melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan
berbagai kalangan tinggi kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih
matang, dan sekaligus pelaksanaannya. Disini kita bisa mengukur, sejauh mana
rencana gila yang diletakkan oleh anak-anak setan sebagai perangkap terhadap
kaum Gentiles. Ini kita ketahui dari dokumen rahasia yang bocor, sehingga
rencana rahasia yang telah mereka susun rapi bisa ter-ungkap.
Adapun rencana umum dalam Konspirasi
yang harus dipegang oleh para tokoh Free Masonry sepanjang sejarah adalah :
- Menggunakan taktik suap dengan uang,
di samping memakai sarana kebebasan seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya
kedudukan tinggi dalam bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang
bisa dijadikan sarana Kon-spirasi. Apabila umpan yang diincar berhasil dijaring
masuk perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Freemason mulai melilitkan
tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik, ekonomi, sosial, atau
menjadikan mangsanya sebagai skandal yang menggemparkan. Tidak jarang para
penderita itu mengalami nasib penculikan, penyanderaan, atau bahkan
pem-bunuhan, termasuk pula istri dan anak-anak mereka.
- Para tokoh Freemason yang bekerja
sebagai pen-didik di berbagai lembaga pendidikan ditu-gaskan untuk
memperhatikan anak-anak didik yang berbakat, dan membinanya sebagai sosok
manusia yang berpandangan anti nilai-nilai moral dan imnual, sehingga kelak
mudah diman-faatkan oleh gerakan Free Masonry.
- Menyiapkan program kerja yang
menyangkut kader-kader Freemasonry, untuk memperluas jaringan kerja dengan
memusatkan kegiatan pada bidang mass media, melalui surat kabar, majalah, radio
dan TV. Jaringan kerja ini harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkum-pulan
Yahudi Internasional.
- Menguasai alat komunikasi dan mass
media untuk dimanfaatkan sebagai senjata dalam membuat berita yang
membingungkan, atau memalsukan kenyataan, atau memutar-balik fakta. Maka,
kekacauan dunia bisa disetir oleh mereka.
Prancis dan Inggris pada masa itu
adalah dua negara adikuasa dunia. Maka Howight menjadikan dua negara itu
sebagai target utama untuk dihan-curkan dari dalam oleh persekongkolan Yahudi,
untuk kemudian dikuasai. Demikanlah Howight bekerjasama dengan tokoh-tokoh
Yahudi dalam proyek rahasia yang punya dua ujung tombak sasaran, yaitu satu
sisi menjerumuskan Inggris ke dalam kancah peperangan yang berkepanjangan di
berbagai negeri jajahannya, sehingga nyaris mengalami kelumpuhan yang parah.
Sisi lain adalah menyalakan api revolusi besar di Perancis yang mampu
menggoncangkan masyarakat Perancis tahun 1789.
Setelah selesai merumuskan program di
atas, Kaum Nurani Yahudi menugaskan seorang tokoh Freemasonry asal Jerman
bernama Tasfaac pada tahun 1784, untuk menyusun program Weiz Howigt dalam
bentuk buku yang diberi nama Program Asli yang Unik. Sejak itu buku tersebut
menjadi pegangan dan rujukan bagi persekongkolan Internasional. Perkumpulan
Freemasonry mengi-rim satu eksemplar buku penting itu kepada beberapa tokoh
Yahudi di ibu kota Perancis, untuk mengatur jalannya gejolak revolusi. Namun
berkat Rahmat Allah semata, utusan tersebut disambar petir ketika ia sampai di
sebuah kota kecil antara Frankfurt dan Paris, dan meninggal dunia saat itu
juga. Ketika pasukan keamanan menyelidiki untuk mengetahui sebab kematiannya,
dokumen penting yang ada dalam saku mantelnya sangat menge-jutkan mereka.
Dokumen tersebut segera disam-paikan kepada yang berwajib di kerajaan Bavaria.
Penguasa Bavaria mempelajari dokumen
terse-but dengan penuh perhatian. Setelah itu, pemerin-tah segera mengeluarkan
instruksi kepada pasukan keamanan untuk menduduki sarang Freemasonry The Grand
Eastern Lodge, yang dipimpin oleh Weiz Howight itu. Demikian pula nama-nama
Kaum Nurani Yahudi yang terdapat dalam doku-men tersebut tidak luput dari
penggerebekan pasukan keamanan. Di kediaman mereka itu pula ditemukan dokumen
penting lainnya mengenai program Yahudi. Pemerintah Bavaria menyadari kejahatan
program Perkumpulan Gereja tertinggi Yahudi yang bersekongkol dengan sejumlah
konglomerat internasional dalam sebuah organisasi rapi dan mengerikan, sampai tingkat
yang sukar dijangkau oleh hayalan manusia. Pemerintah Bavaria menyadari
sepenuhnya adanya bahaya program setan tersebut terhadap dunia kese-luruhan.
Maka pemerintah memandang perlu menyebarluaskan dokumen itu kepada raja-raja di
Eropa dan para tokoh gereja. Akan tetapi ternyata para tokoh Yahudi dan para
pemilik modal inter-nasional telah lama menyusup ke dalam jaringan pemerintah
negara-negara Eropa. Mereka masih tetap mampu dengan mudah membungkam mulut
para raja dan para tokoh gereja itu.
Peristiwa kebocoran rahasia di atas
dijadikan pelajaran berharga oleh Perkumpulan Konspirasi Yahudi. Para tokohnya
bersikap lebih berhati-hati dan lebih waspada dalam kondisi apa pun. Sejak itu
pergerakan mereka nyaris menghilang dari permukaan, meskipun kegiatan mereka
sebenarnya masih berjalan seperti biasa. Hanya saja, kegiatan mereka
selanjutnya banyak dialihkan masuk ke dalam perkumpulan Freemasonry yang lain,
yang disebut The Blue Masonry dengan tujuan mendi-rikan sebuah organisasi
Masonry di dalam Masonry itu sendiri. Mereka sepakat memperluas jaringan kerja
yang anggotanya terdiri atas beberapa tokoh Yahudi nomer wahid, agar program
rahasia mereka tidak mudah bocor keluar. Pemilihan anggota inti dilakukan lewat
pemantauan dan pertimbangan mendalam, diambil dari anggota perkumpulan rahasia
itu, terutama dari mereka yang menganut faham atheisme, dan tidak berpegang
pada prinsip moral. Faktor yang amat dipentingkan ialah mereka harus
berdedikasi tinggi kepada Freemasonry.
Perkumpulan rahasia tidak jarang menggunakan
kegiatan bakti sosial, sebagai kedok untuk menu-tupi rencana jahat yang
disembunyikan di balik layar, seperti kasus yang menimpa John Robinson, seorang
guru Filsafat pada Universitas Scotlandia. Ia tidak menyadari telah
terperangkap dalam ja-ringan program Yahudi Internasional itu. Ia meng-adakan
perjalanan ke berbagai negara Eropa, untuk mempelajari program kerja yang telah
disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk peme-rintahan diktator yang
ideal, yang menguasai dunia. Pada mulanya John Robinson meragukan program kerja
Yahudi itu. Namun keraguannya segera berubah menjadi yakin, setelah ia
mengetahui peran perkumpulan Yahudi pada Revolusi Perancis pada tahun 1789, dan
pengaruh mereka terhadap tokoh-tokoh gereja dan pemerintah Perancis. Maka ia
segera menyadari bahaya yang mengancam negara-nya Inggris, dan segera menulis
surat tentang bahaya persekongkolan Yahudi yang diberi judul Keterangan. Namun
peringatan itu tidak mampu menggugah pemerintah negaranya disebabkan oleh
besarnya pengaruh Yahudi, khususnya setelah berdirinya Bank Inggris atas
persekongkolan mereka.
Adapun di Amerika Serikat, Freemasonry
dikatakan relatif lebih muda. Meskipun relatif muda, perkumpulan tersebut sudah
tersebar di seluruh negeri. Mula-mula para tokoh Yahudi kesulitan, karena
adanya peringatan dari Rektor Universitas Harvard, David Robin kepada segenap
mahasiswa dan alumninya tentang pengaruh Yahudi yang terus meningkat di
kalangan gereja dan para tokoh politik. Mereka itu sudah menjadi sekutu bagi
seorang tokoh bernama Mr. Jefferson, yaitu murid Weis Howight yang kembali ke
Amerika untuk terjun ke dalam kancah politik dengan dukungan Yahudi.
Seorang calon Presiden AS yang kuat,
John Kowinsky Adams juga merasakan jeratan perse-kongkolan ini, terutama karena
melihat peran yang dimainkan oleh Jefferson, ditinjau dari sudut gerakan
Freemasonry dalam upaya mewujudkan cita-cita Yahudi untuk menguasai Amerika.
Maka J-K Adams segera mengirimkan karyanya kepada kawannya, Kolonel William
Stone dan menjelaskan tentang hakikat persekongkolan Yahudi. Tulisan tersebut
masih tersimpan di perpustakaan Ritonburg Square Philadelphia.
D. Free Masonry
Free Mason terdiri dari dua kata,
“Free” dan “mason”. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan.
Freemason berarti tukang bangunan yang merdeka.
Freemason adalah organisasi Yahudi
Inter-nasional yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang
terdapat pada abad pertengahan. Freemason di atas juga tidak ada hubungannya
dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak
diduga oleh sebagian orang.
Tetapi organisasi Freemason ini selalu
bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik,
ekonomi dan sosial negara-negara yang ditempatinya. Juga berusaha merusak bangsa
dan pemerintahan non-Yahudi (Goyim, pent.)
Tujuan akhir dari gerakan Freemason
adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman2) yang terletak di masjidil Aqsa,
daerah Al-Quds yang diduduki Israel, mengibarkan bendera Israel serta
mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam
Protokol para cendekiawan Zionis.
Buku Protokol ini berisikan
langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan
yang dilakukan di dalam tiap rapat mereka, serta berisikan dua puluh empat
bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan
tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi serta
menyi-apkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia
Internasional.
Seorang hakkom bernama Ishaq Weis di
dalam majalah Israel Amerika mengatakan : Freemason menurut sejarahnya, derajat
dan pengejarannya adalah merupakan sebuah yayasan Yahudi. Kata-kata sandi dan
upacara ritual yang ada di dalam Freemason dari A sampai Z-nya adalah berjiwa
Yahudi.”
Freemason adalah nama baru dari
gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun
37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan agama Masehi,
pemeluk-pemeluknya dengan cara pembunuhan terhadap orang per orang.
Kemudian datanglah Islam menghadapi
ge-rakan rahasia ini sebagaimana agama Masehi dahu-lu menghadapi kekuatan
tersebut yang meng-gunakan senjata yang sama.
Freemason menempatkan dirinya sebagai
musuh terhadap agama Masehi maupun agama Islam. Pada tahun 1717 M gerakan
rahasia ini me-langsungkan seminar di London di bawah pim-pinan Anderson. Ia
secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, tetapi pada hakikatnya
adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai
nama Freemason sebagai nama barunya.
E. Awal Penyatuan Gerakan Zionis
Pada tahun 1895 orang-orang Yahudi
meng-adakan kongres yang pertama di kota Bale Swistzerland, dihadiri oleh
anggotanya sekitar 300 orang yang mewakili 50 oganisasi Zionis yang bertebaran
di seluruh dunia. Pertemuan periodik semacam itu terus berlangsung dari masa ke
masa, di tempat yang dipandang cocok oleh pimpinan mereka. Tujuannya ialah
menganalisa strategi mereka yang akan dilancarkan demi mencapai maksud.
Pada kongres mereka yang pertama itu
mereka telah meletakkan satu garis strategi yang amat rahasia, yaitu
penghancuran seluruh dunia dan menjadikannya budak-budak Zionis. Setelah itu
mereka akan mendirikan pemerintahan Zionis Inter-nasional dengan ibukotanya
El-Quds (Yerusalem) pada periode pertama, yang akan berakhir di Roma. Keputusan
ini dituang dengan amat rahasia tetapi Allah berkehendak lain. Seorang wanita
Perancis (anggota gerakan Freemasonry) berhasil mengintip pertemuan rahasia itu
dan dibongkarlah fitnah itu. Wanita itu berhasil mencuri sebagian dari
kepu-tusan kongres itu dan membawanya lari ke Rusia. Dokumen itu diserahkan
kepada Alexis Nicolai Niefnitus, tokoh pimpinan Rusia Timur di zaman Kaisar.
Pada tahun 1901 dokumen itu diserahkan
kepada seorang pendeta gereja Orthodox yang bernama Prof. Sergyei Nilus,
kemudian dianalisa dengan cermat dan dicocokkan dengan situasi saat itu. Mereka
menjadi sadar akan bahaya yang amat besar apabila kaum Zionis berhasil
melaksanakan rencana jahat mereka.
Estimasi para ahli Rusia itu antara
lain :
- Keruntuhan Kekaisaran Rusia dan
diganti dengan pemerintahan komunis.
- Kembalinya orang-orang Yahudi ke
Palestina.
- Pecahnya perang dunia untuk pertama
kalinya dalam sejarah, dimana yang kalah maupun yang menang sama-sama rugi.
- Tersebarnya kerusakan dan kekafiran
di persada bumi dan lain-lain.
- Pada tahun 1902 dokumen rahasia
Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Rusia oleh Prof.
Nilus dengan judul “PROTOKOLAT
ZIONISME”. Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar
berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu
terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan hura-hura pun tak bisa dikendalikan lagi,
dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi. Theodor
Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat
mereka yang amat rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyim-panannya yang
dirahasiakan, dan penyebar-luasannya sebelum saatnya akan membawa ben-cana.
Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu
mereka ber-gegas membeli dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko
buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang beaya apa saja yang ada,
seperti ; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa
disita oleh mereka. Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya
Inggris mau menekan Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap orang-orang
Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang amat berat.
Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus
mencetak ulang buku itu dengan amat cepat dan meng-herankan. Pada tahun 1917
kembali dicetak lagi, akan tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku
protokolat itu dan melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari
Rusia dan diselun-dupkan ke Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris
“The Morning Post” yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat berita
revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpus-takaan Inggris, maka didapatinya
estimasi tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun
terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan itu menterjemahkan Protokolat
Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912. Hingga kini
tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis
itu, karena kuatnya pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika.
Kemudian buku itu muncul dicetak di Jerman pada tahun 1919 dan tersebar luas ke
beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemah-kan ke dalam bahasa Arab, antara
lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq
tahun 1950. Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan
Protokolat itu, kecuali ia berani menghadapi tantangan dan kritik pedas pada
koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh penerjemah ke dalam bahasa
Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.
Di antaranya pengamatan kita tentang
Proto-kolat itu, kita ketahui sarana yang mereka gunakan dalam usaha mereka
yang amat serius untuk menghancurkan dunia. Banyak di antara yang berminat
menganalisa Protokolat itu berhasil di Barat. Dari situ mereka mengetahui
dengan jelas, apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh orang-orang Yahudi Zionis
untuk mencapai cita-citanya, khususnya di dunia Arab, yang kondisinya seka-rang
ini menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan. Banyak organisasi yang
berkedok Nasionalis mempengaruhi para pemimpin kita, atau ikut menggariskan
landasan bagi masyarakat kita, yang pada hakikatnya adalah kaki-tangan Zionis
yang bekerja menghancurkan kubu-kubu kita dari dalam. Tujuannya tiada lain
ialah agar kita menyerah kepada Zionis Internasional, sebagai-mana
negara-negara Barat yang salibis terlebih dahulu menyerah di bawah pengaruh
mereka.
Adakalanya organisasi itu murni produk
salib-isme pendengki, atau mungkin juga produk oknum-oknum mereka yang sudah
terbius, sehingga mereka tidak sadar telah ikut serta menyukseskan tujuan
Zionis. Aku telah berusaha keras untuk mengungkapkan kedok mereka yang
terjaring oleh organisasi-organisasi itu, untuk mengetahui sumber pengaruh yang
dipakainya. Aku mulai dari titik subversi yang akan menanamkan pengaruh yang
kuat di dunia Islam, sampai ke tingkat seluruh sarana kehidupan, dan juga
menyangkut orang yang paling membenci Yahudi sekali pun, yang tidak mustahil
menjadi antek Zionis tanpa harus menerima upah sesen pun. Aku tidak
membang-gakan diriku sebagai orang yang paling mengerti. Banyak pula di
kalangan intelektual dan wartawan yang lebih faham tentang metode Zionisme,
tetapi tidak sedikit siaran radio yang mengumandangkan suara mereka di samping
penulisan-penulisan di media pers. Inilah yang amat mengherankan dan mengandung
tanda tanya besar. Anehnya, para penanggung-jawab itu tidak melancarkan jihad
kepada mereka di semua lapangan kehidupan. Dan yang lebih mengherankan lagi
ialah, masih adanya pemimpin yang berkedok pembaharu yang mau dipaksakan
menjalankan konsep-konsep Zionis dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan
rakyatnya sendiri. Inilah bahaya yang amat besar yang apabila kita tidak
waspada bisa menjebak kita masuk ke lingkaran mata rantai Zionisme
Inter-nasional. Lewat siasat inilah mereka mengharapkan kemenangan mutlak.?
By : Swaramuslim Cyber Book
0 Comments:
Posting Komentar